Orang bilang kita sekarang hidup dijaman serba modern dan canggih, semua bisa instan dan bisa dikerjakan dengan mesin. Tarap kehidupan manusia juga semakin bertambah maju, hal yang dulu terkesan mewah dan glamour sekarang hampir semua bisa merasakannya, ini karena mudah didapatnya semua pasilitas. Sekarang wanita banyak yang sukses dalam pekerjaan atau sering disebut dengan karier. Tak jarang sebuah perusahaan yang dipimpin oleh wanita, ada yang menjadi direktris, manager atau pemilik home industri. Tingginya pendidikan dan keterampilan menjadi kelayakan bagi para wanita sekarang untuk meniti jenjang karier yang sejajar dengan lelaki.
Akan tetapi terkadang hal ini menjadi dilema bagi para wanita. Sepandai-pandainya wanita akhirnya kedapur juga, itu kata pepatah bilang. Kodrat wanita tetap sebagai ratu dalam rumah apalagi bagi mereka yang sudah
menikah. Banyak para wanita yang lantas merasa bimbang menyeimbangkan waktu dan pikiran mereka untuk keluarganya, kesibukan dan rutinitas pekerjaan mereka yang akhirnya menyita banyak waktu untuk dihabiskan diluar rumah. Bukan suatu keburukan bagi wanita untuk bekerja, tidak ada salahnya menyalurkan keahlian dan pendidikan yang sudah didapat untuk dipergunakan dalam bekerja namun bagaimanapun wanita tetap wanita yang juga mempunyai dua sisi yang sama-sama diperlukan.
Meski dengan berkarier wanita bisa mendapat penghasilan sendiri dan bisa membantu keuangan suami atau keluarganya, namun hal ini perlu diperhatikan dampak dan cara mengatasinya. Jangan sampai malah membuat sebuah penyesalan. Salah satu dampak yang nyata dan sering terjadi yaitu yang berhubungan dengan keluarga dan keselamatan juga kehormatan wanita. Tidak sedikit sebuah keluarga yang dibina menjadi hancur, banyak perceraian yang timbul karena kurang komunikasi antara suami dan istri. Para suami merasa tersaingin dalam segi penghasilan dan merasa kurang percaya diri juga bisa memicu sebab perceraian. Tidak sampai situ, karena kesibukan wanita bekerja banyak anak-anak yang terlantar dan kurang perhatian. Sebuah kasih sayang dari seorang ibu jauh lebih berharga dari pada perhatian babby sitter apalagi pada masa pertumbuhan. Seorang anak biasanya lebih dekap pada ibunya dari pada pada bapaknya jangan sampai kesibukan kerja malah membuat anak-anak prustasi dan mencari perhatian diluar.
Mengenai masalah kehormatan dan keselamatan wanita, ini harus jadi sorotan pula. Banyak pekerjaan yang menuntut para wanita untuk mengikuti aturan yang dibuat perusahaan tempat mereka bekerja. Banyak para wanita yang menjadi sebuah alat untuk mempromosikan perusahaan nya dan dijadikan hiasan. Pakaian yang minim, pergaulan antara lawan jenis dan aturan lain membuat para wanita mau tidak mau harus mengikutinya karena memerlukan pekerjaan dan ingin meniti karier supaya sukses. Walau tidak semua pekerjaan yang menuntut seperti itu, tapi tidak dipungkiri semua pekerjaan pasti berhubungan dengan manusia lain. Patner kerja, konsumen dan teman sekantor terkadang lebih penting dari pada keluarga dirumah. Hal ini disebabkan karena rentan pertemuan dan komunikasi lebih banyak menghabiskan waktu bersama mereka dari pada keluarga dirumah. Bahkan hal ini memicu sebuah hubungan spesial antara rekan atau konsumen sehingga mereka terlibat dalam perselingkuhan yang akhirnya berujung pada hancurnya keluarga. Pelecehan seksual yang sering wanita terima sekarang juga miris terasa. Para wanita pulang larut malam karena kerja malam sehingga memicu kejahatan dan mengancam keselamatnya. Bila sudah begini siapa yang harus disalahkan, wanita atau para pelaku kejahatan.
Eits, tidak semua seburuk itu ladies. Banyak pekerjaan yang baik dan sesuai dengan kodrat kita sebagai wanita. Ada banyak cara juga untuk mengatasi semua permasalahan tanpa membuat masalah baru. Cobalah memilih jenis pekerjaan yang cocok dengan tugas kewanitaan kita sehingga kita bisa tetap menyalurkan bakat dan berkarir. Sekarang banyak para wanita yang membuat home industri atau mempunyai usaha di dunia maya. Berjamurnya usaha dunia maya sebenarnya berdampak bagus bagi para wanita sehingga mereka bisa usaha tanpa harus meninggalkan keluarga dan bergaul dengan lawan jenis ataupun terpaku dengan aturan-aturan perusahaan yang mengharuskan mereka menjadi sebuah boneka pajangan.
Bagi para wanita karier yang sudah mempunyai kedudukan yang bagus dan pangkat yang tinggi selama masih bisa mengatasi dan keluarga dirumah tidak keberatan maka jagalah dan syukuri karena semua adalah nikmat dari Sang Pencipta, dan bagi para wanita yang masih galau dengan masalah karier dan keluarganya maka cobalah memikirkan alternatif lain yang bisa diambil sehingga wanita bisa berkarier tanpa menyalahi kodrat sebagai wanita.
Semangat para ladies...